Harga barang dipasar sering mengalami kenaikan dan penurununan. Kenaikan dan penurunan harga yang sering terjadi pada umumnya merugikan konsumen dan produsen. Dalam hal ini perlu campur tangan dari pemerintah untuk menetapkan harga pasar, terutama untuk kebutuhan pokok melalui politik harga. Kebijakan yang diterapkan pemerintah tersebut untuk menjaga stabilitas harga. Politik harga sendiri dapat dilakukan pemerintah dengan jalan membandingkan harga setiap komoditas dari suatu priode dengan periode lainnya. Untuk mengukur perubahan itu pemerintah akan menetapkan suatu nilai standar atas periode tertentu yang dianggap stabil. Nilai standar yang menjadi pedoman oleh pemerintah untuk mengendalikan harga disebut Indeks Harga.
Pengertian Indeks Harga
Indeks harga adalah perbandingan perubahan harga tahun tertentu dengan tahun dasar.
Untuk dapat menghitung besar laju inflasi, harus diketahui terlebih dahulu besar indeks harganya.
Indeks harga sendiri digunakan untuk mengetahui perubahan variabel-variabel ekonomi sebagai acuan keadaan perekonomian sehingga dapat mengetahui kesejahteraan masyarakat.
Jenis-Jenis Indeks Harga
1. Indeks Harga Konsumen
Indeks harga konsumen (IHK) adalah penggambaran perubahan harga eceran barang dan jasa berdasarkan belanja konsumen. Indeks harga ini dapat berubah-ubah sesuai dengan pola konsumsi masyarakat.
2. Indeks Harga Produsen
Indeks harga produsen (IHP) adalah penggambaran perubahan barang dan jasa ang dibeli produsen pada waktu tertentu, seperti bahan mentah dan setengah jadi.
IHP mengukur tingkat harga dari awal pendistribusian. IHP juga mengukur harga ketika konsumen membayar secara langsung di tingkat eceran.
3. Indeks Harga yang Harus Dibayar dan Diterima Petani
Indeks harga yang harus dibayar dan diterima petani adalah indeks harga barang-barang yang dibayar petani untuk biaya proses produksi.
Jika dimasukkan unsur jumlah biaya, hipotek, pajak, dan upah pekerja yang harus dibayar petani dalam menghitung indeks harga disebut indeks paritas. Rasio antara harga yang harus dibayar petani dengan indeks harga paratis dalam waktu tertentu dinamakan rasio paratis (paraty ratio).
Tujuan Penghitungan Indeks Harga
1. Sebagai Data untuk menghitung Inflasi
Data indeks harga dapat digunakan untuk menghitung inflasi. Dengan indeks harga dapat diketahui sifat kenaikan harga terus menerus atau hanya sementara, sehingga bisa dijadikan data untuk menghitung inflasi.
2. Menjadi Dasar dalam Menetapkan Kebijakan Harga di Masa Depan
Data indeks harga dapat digunakan untuk mengetahui harga-harga. Pemerintah dapat memprediksi kenaikan harga di masa depan dengan mengetahui pergerakan harga. Dengan begitu, pemerintah dapat mengambil kebijakan harga yang efektif di masa depan.
3. Dasar Perbandingan dalam Mengukur Kemajuan Ekonomi dari Tahun ke Tahun
Indeks harga dapat digunakan sebagai dasar perbandingan untuk mengukur kemajuan ekonomi dari tahun ke tahun. Dengan data ini dapat diketahui kenaikan atau penurunan produksi dan konsumsi.
4. Dasar dalam Menetapkan Kenaikan Upah Pekerja
Penentuan kenaikan upah selalu mempertimbangkan inflasi yang terjadi. Dewan pertimbangan akan melakukan survei harga-harga barang atau jasa dalam masyarakat untuk menentukan kenaikan upah. Kemudian, data tersebut dikumpulkan dan disajikan dalam indeks hargaa yang dijadikan sebagai bahan analisis untuk mengetahui tingkat inflasi.
Cara Menghitung Indeks Harga
1. Indeks Harga Tidak Tertimbang
a. Indeks Harga Relatif Sederhana
Indeks harga relatif sederhana adalah indeks yang hanya terdiri atas satu jenis barang. Rumusnya sebagai berikut.

Keterangan :
IHRS : Indeks harga relatif sederhan
Pn : Indeks barang pada tahun yg diamati
Po : Harga barang pada tahun dasar
b. Indeks Harga Agregatif Sederhana
Agregatif sederhana membandingkan perubahan harga rata-rata pada tahun tertentu terhadap harga pada tahun-tahun sebelumnya yang dijadikan sebagai tahun dasar.
Pada agregatif sederhana keseluruhan harga pada tahun tertentu dinyatakan sebagai presentase dari keseluruhan harga komoditas dalam satu tahun.

Keterangan :
IHAS : Indeks harga agregatif sederhana
ΣPn : Jumlah harga barang pada tahun yg diamati
ΣPo : Jumlah harga barang pada tahun dasar
2. Indeks Harga Tertimbang
Indeks harga tertimbang adalah indeks yang dalam pembuatannya memasukkan faktor-faktor yang memengaruhi (penimbang) naik turunnya angka indeks.
a. Indeks Laspeyres
Indeks laspeyers merupakan metode indeks yang sering digunakan untuk menentukan angka indeks harga. Indeks laspeyres adalah indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo).

Keterangan :
IL : Indeks laspeyres
Pn : Harga pada tahun yg diamati
Po : Harga pada tahun dasar
Qo : Jumlah barang pada tahun dasar
b. Indeks Paasche
Indeks paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang kuantutas tahun yang dihitung angka indeksnya.

Keterangan :
IP : Indeks paasche
Pn : Harga pada tahun yang diamati
Po : harga pada tahun dasar
Qn : jumlah barnag pada tahun yg diamati
Contoh Soal :
1. Perhatikan contoh berikut !
Harga minyak goreng pada tahun 2010-2012
Tahun | Harga per Liter |
2010 | Rp 8.000 |
2011 | Rp 12.000 |
2012 | Rp 12.500 |
Berapakah indeks harga relatif sederhananya?
Jika pada tahun 2010 dijadikan tahun dasar, IHRS minyak goreng pada tahun 2012 adalah 12.500/8.000 x 100% = 156,25%.
Angka156,25% menunjukkan bahwa dibandingkan tahun 2010, harga minyak goreng pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 56,25%
2. Perhatikan contoh berikut !
Harga barang pada tahun 2012 dan 2013
Jenis Barang 2012 | 2012 | 2013 |
A | Rp 8.000 | Rp 8.300 |
B | Rp 13.000 | Rp 13.500 |
C | Rp 6.000 | Rp 7.500 |
D | Rp 5.500 | Rp 5.800 |
Jumlah | Rp 32.500 | Rp 35.100 |
Berapa indeks harga agregatif sederhananya?
Jika pada tahun 2012 dijadikan tahun dasar, IHAS pada tahun 2013 adalah 35.100/32.500 x 100% = 108%. Artinya dibandingkan pada tahun 2012, indeks harga tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 8,00%.
Baca Juga : Cara Menghitung Pajak penghasilan
Sekian pembahasan materi dari Synaoo.com. Semoga materi yang diberikan dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua.
Selamat Belajar !!!