Beranda Bahasa Indonesia Teks Anekdot : Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh

Potingan Terkait

Teks Anekdot : Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh

Teks Anekdot – Manusia memiliki selera humor berbeda-beda. Selera humor tersebut merupakan salah satu kelebihan manusia dari Sang Pencipta dibandingkan makhluk lain ciptaan tuhan seperti binatang dan tumbuhan-tumbuhan. Salah satu sarana humor adalah anekdot.

Anekdot memiliki bentuk bervariasi dan fungsi yang beragam. Apa yang membuat anekdot menjadi sangat menarik? Untuk mengetahuinya Simaklah materi selengkapnya berikut ini.

Pengertian Anekdot

Anekdot adalah cerita singkat lucu konyol dan mengesankan tentang tokoh dan peristiwa tertentu.

Pada mulanya anekdot menceritakan tokoh-tokoh terkenal dari berbagai bidang seperti politik, sosial dan agama. Selain itu anekdot juga menceritakan peristiwa nyata dalam kehidupan sehari-hari. Namun dewasa ini anekdot juga digunakan untuk menceritakan tokoh dan peristiwa fiktif.

Struktur Teks Anekdot

1. Abstrak

Abstrak berada di paragraf awal anekdot abstrak menjelaskan gambaran umum anekdot untuk menarik perhatian pembaca atau dibuat secara menarik oleh pengarang.

2. Orientasi

Orientasi merupakan bagian kedua setelah abstrak orientasi menjelaskan latar belakang peristiwa yang terjadi dalam anekdot.

3. Krisis

Krisis merupakan bagian ketiga anekdot yang muncul setelah orientasi krisis menjelaskan peristiwa ganjil unik atau tidak biasa terjadi.

4. Reaksi

Peristiwa ganjil yang terjadi dalam bagian krisis akan mendapatkan respon tertentu respon tersebut menandai munculnya bagian reaksi keganjilan peristiwa dalam bagian krisis baru dapat dipahami di bagian reaksi ini di bagian ini sering muncul kelucuan atau kekonyolan bagian ini juga menunjukkan klimaks cerita salon itu permasalahan yang dikritik dapat dipahami di bagian ini.

5. Koda

Koda merupakan bagian terakhir anekdot kode dapat berupa pernyataan umum untuk mengakhiri cerita dalam anekdot Selain itu kode dapat pula berupa pernyataan kesimpulan atas peristiwa yang diceritakan.

Ciri-Ciri Teks Anekdot

1. Unsur Kesastraan

Unsur Intrinsik

Sebagai karangan berbentuk narasi anekdot memiliki unsur-unsur intrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra. Unsur intrinsik mempengaruhi karya sastra secara langsung. Unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam anekdot adalah tema, alur, penokohan, sudut pandang, latar dan amanat.

a. Alur

Kerangka dasar penting dalam anekdot. Dalam alur inilah jalan cerita sebuah anekdot terjadi. Akan mengarahkan pendengar atau pembaca ke inti permasalahan yang merupakan klimaks dari anekdot di klimaks inilah pesan anekdot tersampaikan secara tersirat merupakan puncak konflik yang dibangun dalam alur anekdot.

b. Tema

Tema yang disajikan dalam anekdot cenderung bersifat implisit. Karena merupakan cerita singkat anekdot biasanya hanya terdiri atas satu Tema utama tanpa disertai sub tema sub tema.

c. Tokoh

Dalam jenis anekdot tokoh terkenal, tokoh yang muncul adalah tokoh-tokoh yang dikenal publik. Sementara itu, dalam anekdot jenis lain, tokoh dapat berupa tokoh imajinatif. Tokoh imajinatif adalah tokoh yang tidak benar-benar ada di dunia nyata.

d. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan cara suatu anekdot diceritakan.

e. Latar

Latar merupakan landasan pijak suatu anekdot. Latar dapat berupa tempat, waktu, ataupun lingkungan sosial budaya.

f. Amanat

Amanat anekdot muncul secara implisit dalam tema amanat semakin tampak jelas pada bagian klimaks. Meskipun demikian, tidak mudah untuk menebak amanat suatu anekdot. Akan tetapi, jika anekdot disampaikan secara lisan, soalnya dalam sebuah ceramah, biasanya pembicara akan menjelaskan amanat anekdotnya.

Unsur Ekstrinsik

Ekstrinsik adalah unsur-unsur diluar karya sastra. Unsur ekstrinsik ini mempengaruhi karya sastra secara tidak langsung, misalnya kondisi sosial budaya masyarakat sekitar.

Humor dalam anekdot dapat dipahami jika pembaca mengetahui situasi sosial budaya di dalamnya. Situasi sosial budaya tersebut menunjukkan bahwa suatu Anekdot merupakan representasi sosial dan budaya setempat. Oleh karena itu unsur ekstrinsik juga mendukung pemahaman pembaca terhadap anekdot.

2. Unsur Kebahasaan

a. Jenis-Jenis Kalimat

  • Kalimat tanya
  • Kalimat perintah
  • Kalimat berita

b. Konjungsi

  • Konjungsi Koordinatif (dan, serta, atau, tetapi)
  • Konjungsi Korelatif (maupun, tidak hanya, melainkan juga)
  • Konjungsi Subordinatif (setelah, sebelum, bahwa, agar)
  • Konjungsi Antarkalimat (kemudian, setelah itu, namun, oleh karena itu)

Jenis-Jenis Anekdot

Berdasarkan Sifatnya

1. Anekdot Nonfiksi

Anekdot nonfiksi merupakan ankdot yang menceritakan peristiwa nyata dengan tokoh dan latar sebenarnya.

Faktanya, sulit membuktikan bahwa anekdot berasal dari kisah nyata atau tidak. Namun, kesulitan tersebut bukan berarti bahwa anekdot nonfiksi tidak ada. Pengalaman lucu dalam kehidupan sehari-hari dapat diceritakan kembali sesuai kenyataan sebenarnya.

2. Anekdot Fiksi

Anekdot fiksi adalah anekdot yang menceritakan kisah fiksi atau tidak nyata.

Anekdot fiksi menggunakan tokoh rekaan. Namun, kadang terdapat anekdot dengan tokoh bukan rekaan, tetapi latar yang digunakan bersifat fiktif. Begitu juga sebaliknya, kadang digunakan latar bukan rekaan, melainkan tokoh yang digunakan bersifat fiktif.

Berdasarkan Tokoh

1. Anekdot Tokoh Terkenal

Andekdot tokoh terkenal merupakan anekdot yang menceritakan kisah orang-orang terkenal.

Orang terkenal yang dimaksud dapat bersifat fiksi maupun nonfiksi. Salah satu contoh anekdot tokoh terkenal di Indonesia adalah anekdot Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Banyak anekdot yang telah dibukukan. Contoh anekdot terkenal berupa fiksi ialah anekdot Abu Nawas.

2. Anekdot Sufi

Anekdot sufi adalah anekdot yang menceritakan kisah-kisah sufi atau pemuka agama.

Teks Anekdot sufi menceritakan pengalaman sehari-hari seorang sufi. Sufi yang menjadi tokoh dalam anekdot ini dapat bersifat fiksi maupun nonfiksi.

3. Anekdot Binatang

Anekdot binatang merupakan anekdot yang menggunakan tokoh-tokoh binatang.

Teks Anekdot yang satu ini mengumpamakan binatang seperti manusia. Dalam anekdot ini, binatang dapat berbicara dan berpikir seperti manusia. Anekdot ini sering digunakan untuk menceritakan nilai-nilai kehidupan. Namun, anekdot binatang juga dapat digunakan sebagai media untuk mengkritik.

Berdasarkan Tujuan

1. Anekdot Kritik

Anekdot kritik merupakan anekdot yang memiliki tujuan untuk mengkritik.

Anekdot kritik sering digunakan untuk mengkritik pemerintah suatu negara. Kritik dapat juga ditujukan kepada siapa yang terjadi di jalan raya.

Contoh lain, anekdot juga dapat digunakan untuk mengktitik lingkungan di sekolah yang dipenuhi sampah. Kritik disampaikan dalam anekdot secara tersirat. Kadang-kadang anekdot kritik tidak menunjukkan tanda-tanda sebuah kritik.

2. Anekdot Nasihat

Anekdot nasihat merupakan sebuah anekdot yang bertujuan untuk menasehati.

Dalam teks anekdot nasihat terkandung nilai-nilai kehidupan. Anekdot nasihat berisi berbagai nasihat baik disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.

3. Anekdot Hiburan

Anekdot hiburan merupakan anekdot yang bertujuan untuk menghibur orang lain.

Anekdot hiburan sering digunakan untuk sekadar berkelakar. Anekdot hiburan juga digunakan untuk menjalin keakraban antara pembicara dengan pendengar.

Contoh Teks Anekdot

Pekerjaan Seorang Sarjana

Seorang pria muda yang dipekerjakan oleh sebuah supermarket melaporkan diri pada hari pertamanya bekerja. Manajer menyambutnya dengan jabat tangan hangat dan senyum, lalu memberinya sapu dan berkata, tugas pertama anda akan menyapu toko.
“Tapi Saya seorang lulusan perguruan tinggi!” Si Pemuda. menjawab marah.
“Oh maafkan aku. Aku tidak tahu itu,” kata manajer. “Berikan saya satu dan saya akan menunjukkan kepada anda caranya.”

Harga Tempe Naik

Kenaikan harga kebutuhan bahan pokok sehari-hari akibat Gejolak ekonomi yang tidak menentu menyebabkan masyarakat kecil merasa gelisah. Konsumen ingin mendapatkan harga murah, sedangkan penjual ingin mendapatkan keuntungan besar dari dagangannya.

Pada akhirnya ada kejadian antara pembeli dan tukang sayur lugu di sebuah Kompleks Perumahan.

Pembeli : ” Tempe satu potong begini harganya berapa?”

Tukang sayur : ” sekarang harganya naik menjadi Rp1.000,00.”

Pembeli : ” Hahh!!! Nggak mungkin naik setinggi itu. Aneh, dari Rp 200 kok bisa menjadi Rp 1000? Padahal di koran harga tempe naik menjadi Rp 500.”

Tukang sayur : “Kalau di koran murah gambar tempe yang ada di koran!”

BACA JUGA :

Sekian materi dari tentang Teks Anekdot dari Synaoo.com. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan membantu proses belajar sobat.

Selamat Belajar !!!

"Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia"

Kategori