Beranda Filsafat 11 Ciri-Ciri Berfikir Filsafat

Potingan Terkait

11 Ciri-Ciri Berfikir Filsafat

Ciri-ciri berfikir filsafat – Filsafat merupakan ilmu yang tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan manusia. Selama manusia masih hidup, manusia tidak akan terlepas dengan yang namanya filsafat. Dengan kata lain, manusia akan selalu berfilsafat.

Filsafat selalu diindentikan dengan yang namanya berfikir. Oleh karena itu, selama manusia masih berfikir, maka manusia tersebut akan terus berfilsafat.

Tidak semua proses berfikir manusia merupakan berfilsafat. Akan tetapi berfikir yang dianggap berfilsafat harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut.

Ciri-Ciri Berfikir Filsafat

1. Radikal

Arti dari berfikir radikal berfikir sampai ke akar-akarnya. Kata radikal berasal dari kata Yunani radix yang berarti akar. Maksud dari berfikir sampai ke akar-akarnya yaitu berfikir sampai pada hakikat, esensi atau sampai pada substansi yang dipikirkan. Manusia yang berfilsafat dengan akalnya akan berusaha untuk dapat menangkap pengetahuan hakiki, yaitu pengetahuan yang mendasari segala pengetahuan indrawi.

Implementasi dari berpikir radikal dalam filsafat ini adalah jika ada suatu permasalahan saya akan mencari tau masalah itu sampai saya mengetahui titik awal masalah itu agar saya tau kebenarannya, dapat terjadi sehingga saya dapat menentukan penyelesaian masalah tersebut dengan tepat.

Contoh terdapat perselisihan antara dua teman saya, kemudian saya mencari tau sebab awal terjadinya perselisihan tersebut, kemudian saya akan membantu menyelesaikannya.

2. Kritis

Maksud dari berpikir kritis adalah saya akan tanggap terhadap setiap persoalan yang terjadi atau yang sedang berkembang, bahkan saya akan mendatanginya jika itu memungkinkan. Setelah itu saya akan mengumpulkan bukti-bukti serta menggunakan otak saya untuk berpikir bagamana cara menyelesaikan persoalan tersebut.

3. Rasional

Maksud dari berpikir rasional adalah saya akan berfikir menggunakan otak saya (bukan menggunakan perasaan) untuk menyelesaikan suatu persoalan dan hasil pemikiran saya tentunya harus masuk akal.

4. Reflektif

Maksud dari berpikir reflektif adalah saya akan membandingkan suatu permasalahan yang sama (yang pernah ditemukan) kemudian saya akan mengevaluasi cara pandang diri saya saat menyelesaikan permasalahan
yang dulu setelah itu saya akan mengaitkan permasalahan yang baru dengan pandangan-pandangan dan realitas baru yang saya dapat atau yang telah saya alami.

5. Konseptual

Berfikir secara konseptua yaitu berfikir mengenai hasil generalisasi dan abstraksi dari pengalaman tentang hal-hal serta proses-proses individual. Berfikir secara kefilsafatan tidak bersangkutan dengan pemikiran terhadap perbuatan-perbuatan bebas yang dilakukan oleh orang-orang tertentu sebagaimana yang biasa dipelajari oleh seorang psikolog, akan tetapi bersangkutan dengan pemikiran “apakah kebebasan itu”?

Implementasi dari berpikir konseptual dalam filsafat ini adalah jika terdapat suatu persoalan saya hendaknya tau konsep konsep dari setiap masalah agar mudah dalam mencari kebenarannya.

Contohnya saya membuat suatu penyelesaian masalah, kemudian saya tau apa saja konsep konsep dari maslah yang saya hadapi.

6. Koheren

Berfikir secara koheren artinya berfikir sesuai dengan kaidah-kaidah berfikir dan tidak mengandung kontradiksi atau dapat pula diartikan dengan berfikir secara runtut.

Implementasi dari berpikir koheren adalah saya akan menyelesaikan suatu persoalan dengan runtut sesuai kaiah-kaidah berfikir.

7. Konsisten

Maksud dari berpikir konsisten adalah saya akan menyelesaikan suatu persoalan dengan runtut sesuai kaiah-kaidah berfikir serta saya akan konsisten dengan apa yang telah saya lakukan.

8. Sistematis

Berfikir secara sistematis yaitu mengemukakan jawaban terhadap suatu masalah, para filsuf memakai pendapat-pendapat sebagai wujud dari proses befilsafat. Pendapat-pendapat tersebut harus saling berhubungan secara teratur dan terkandung maksud dan tujuan tertentu.

Implementasi dari berpikir sistematis dalam filsafat ini adalah jika ada suatu permasalahan kita harus menyelesaikannya secara runtut (dimulai dari cikal bakal permasalahan sampai penyelesaian permasalahan),
tidak boleh terjadi jumping conclusion.

Contohnya ada suatu persoalan, kemudian saya mencari tahu dan mulai menyelesaikannya secara bertahap (dari awal sampai akhir tanpa ada yang
dilompati

9. Metodis

Maksud dari berpikir metodis adalah saya akan mengguakan metode yang paling baik (menurut saya) untuk menylesaikan suatau persoalan yang terjadi..

10.Komperhensif

Maksud dari berpikir komperhensif adalah saya akan mencari tahu secara menyeluruhterlebih dahulu tentang persoalan yang sedang terjadi dan saya akan berusaha menjelaskan sesuai kebenarannya.

11. Bebas dan bertanggungjawab

Maksud dari berpikir bebas dan bertanggungjawab adalah ketika terdapat suatu persoalan saya bebas menggunakan cara apa saja untuk menyelesaikannya, akan tetapi saya harus bisa
mempertanggungjawabkan cara yang saya pilih (ada bukti yang dapat dipercaya).

Contohnya saya akan menyelesaikan suatu permsalahan, kemudian saya memilih suatu metode penyelesaian sesuai dengan pemikiran tokoh X.

Sekian pembahasan mengenai ciri-ciri berfikir filsafat dari Synaoo.com. Semoga ilmu yang dibagikan dapat bermanfaat dan membantu proses belajar sobat.

Terimakasih !!!

"Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia"

Kategori