Beranda Geografi 10 Konsep Geografi dan Contoh Terapannya

Potingan Terkait

10 Konsep Geografi dan Contoh Terapannya

Konsep geografi merupakan unsur penting dalam memahami fenomena atau periatiwa geografi. Penjabaran konsep geografi erat kaitannya dengan penyebaran relasi, fungsi, bentuk, dan proses terjadi.

10 Konsep Geografi

  1. Lokasi
  2. Jarak
  3. Keterjangkauan
  4. Morfologi
  5. Aglomerasi
  6. Nilai kegunaan
  7. Pola
  8. Deferensiasi areal
  9. Interaksi dan Interdependensi
  10. Keterkaitan ruangan

Berikut ini adalah pelasan konsep geografi selengkapnya.

1. Konsep Lokasi

Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama yang sejak awal pertumbuhan geograh telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Konsep letak merupakan jawaban atas pertanyaan pertama dalam geografi, yaitu di mana (where).

Konsep lokasi terbagi atas konsep lokasi absolut dan lokasi relatif.

a. Lokasi Absolut

Lokasi absolut menunjukkan Ietak yang tetap terhadap sistem grid (kisi-kisi) atau koordinat. Letak absolut bersifat tetap, tidak berubah. Untuk menentukan lokasi absolut di muka bumi, diperlukan sistem koordinat garis lintang dan bujur yang biasa disebut letak astronomis.

b. Lokasi Relatif

Lokasi relatif lebih penting artinya dan lebih banyak dikaji dalam geografi serta lazim disebut sebagai letak geografis. Lokasi relatif bersifat tidak tetap, artinya berubah-ubah berkaitan dengan keadaan sekitar.

2. Konsep Jarak

Konsep jarak menunjukkan jarak antara suatu wilayah dengan wilayah yang lain dan memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, maupun kepentingan pertahanan.

Jarak memiliki faktor pembatas yang bersifat alami, meskipun arti pentingnya bersifat relatif sejalan dengan kemajuan kehidupan dan teknologi. Jarak berkaitan erat dengan lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan atau keperluan pokok kehidupan seperti halnya air, tanah yang subur, dan pusat pelayanan.

Jarak dapat dinyatakan dengan ukuran jarak lurus, di udara yang mudah diukur dengan peta (dengan memerhatikan skala peta). Namun, jarak dapat pula dinyatakan sebagai jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun dengan satuan biaya angkutan. Sejalan dengan kemajuan teknologi serta upaya efisiensi, jarak tempuh dan biaya angkutan antara dua tempat yang berjauhan semakin berubah dari waktu ke waktu.

Jarak yang semula ditempuh berhari-hari dengan berjalan kaki, dapat ditempuh dalam waktu beberapa jam dengan kendaraan bermotor atau kereta api, dan selanjutnya ditempuh dalam waktu beberapa menit dengan menggunakan kapal terbang.

3. Konsep keterjangkauan

Keterjangkauan (accesbility) tidak selalu berkaitan dengan jarak, tetapi lebih berkaitan dengan kondisi tempat atau ada tidaknya sarana angkutan dan komunikasi yang dapat digunakan. Suatu tempat dapat dikatakan terasing atau terisolasi jika tempat tersebut sulit dijangkau (dengan sarana komunikasi atau angkutan) dari tempat lain, meskipun tempat itu relatif tidak jauh dari tempat lain. Rintangan yang hanya berupa rangkaian pegunungan tinggi, hutan lebat, rawa-rawa, atau gurun pasir yang luas merupakan penyebab suatu tempat sulit dijangkau dari tempat lain.

Ada faktor lain yang menyebabkan kurang terjangkaunya suatu tempat, diantaranya faktor sosial yang berupa bahasa, adat istiadat, serta sikap penduduk yang berlainan (mencurigai setiap orang asing sebagai musuh).

Keterjangkauan suatu saat dapat mengalami perubahan karena adanya perkembangan perekonomian dan juga perkembangan teknologi. Sebaliknya, tempat yang keterjangkauannya sangat rendah sulit mencapai kemajuan dan mengembangkan perekonomiannya.

4. Konsep Pola

Geografi merupakan ilmu yang mempelajari pola-pola, bentuk, dan persebaran fenomena di permukaan bumi. Geografi juga berusaha untuk memahami makna dan pola-pola tersebut serta berusaha untuk memanfaatkannya.

Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, dan persebaran fenomena dalam ruang muka bumi. Fenomena yang dipelajari ialah fenomena alami diantaranya aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah. Selain fenomena alami juga dipelajari fenomena sosial seperti persebaran penduduk, mata pencaharian, dan permukiman.

5. Konsep Morfologi

Morfologi adalah gambaran tentang bentuk permukaan bumi yang diakibatkan oleh proses dari dalam bumi (endogen) dan proses yang terjadi di luar bumi (eksogen).

Proses endogen meliputi lipatan, gerakan lempeng kerak bumi dan kerak samudra, pengangkatan, penurunan, dan gempa bumi. Sedangkan proses eksogen, meliputi angin, panas matahari, pelapukan, abrasi, erosi, pengelupasan, dan pengendapan.

Konsep morfologi ini memiliki pengaruh yang amat besar terhadap upaya manusia dalam memanfaatkan alam. Manusia biasanya menempati daerah-daerah yang relatif datar dengan kondisi tanah yang subur dengan keadaan air yang cukup bagus karena cocok untuk lahan pertanian serta lebih mudah membangun pola-pola hubungan dengan wilayah sekitarnya.

Sebaliknya, wilayah yang merupakan dataran tinggi dan pegunungan memiliki daya jangkau yang relatif terbatas.

6. Konsep Aglomerasi

Aglomerasi (menggerombol) adalah kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit dan paling menguntungkan.

Penduduk perkotaan cenderung tinggal mengelompok pada tingkat sosial yang sejenis sehingga timbul daerah-daerah permukiman elit, daerah tempat tinggal para pedagang, yang selanjutnya dikenal dengan sebutan segregasi. Selain itu, terdapat pula daerah pemukiman kumuh dan perumahan sederhana.

Di pedesaan yang masih agraris, penduduk cenderung menggerombol di tanah datar yang subur dan membentuk sebuah pedesaan. Makin subur tanah dan luas dataran, makin besar pula desa dan jumlah penduduknya. Sebaliknya, makin terbatas tanah datar dan juga kurang subur. Gerombolan bentuk desa semakin kecil dan terpencar.

7. Konsep Kegunaan

Konsep nilai kegunaan berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah. Setiap wilayah memiliki nilai kegunaan berbeda yang dapat dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan suatu wilayah. Nilai kegunaan fenomena atau sumber-sumber di muka bumi ini bersifat relatif, tidak sama bagi setiap orang atau golongan penduduk.

Daerah pantai berpasir yang landai dengan perairan yang jernih belum tentu memiliki kegunaan yang besar bagi penduduk setempat.

Apalagi jika kehidupan penduduk tersebut berorientasi pada pemanfaatan sumber-sumber di daratan dan banyakjalan darat dapat ditempuh. Sebaliknya, bagi masyarakat kota yang hidupnya berkecukupan, daerah pantai bagi sebagian orang memiliki nilai tinggi, yaitu sebagai tempat rekreasi.

8. Konsep Interaksi dan Interdependensi

Interaksi adalah hubungan secara timbal balik antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, atau antara objek satu dengan objek yang lainnya.

Interdependensi adalah hubungan saling ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya.

Konsep interaksi dan interdependensi menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan suatu daerah dengan daerah lain. Interaksi merupakan peristiwa saling memengaruhi objek atau tempat yang satu dan yang lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan apa yang ada di tempat lain sehingga senantiasa terjadi interaksi atau bahkan interdependensi antara yang satu dengan yang lainnya.

9. Konsep Diferensiasi Area

Konsep diferensiasi area menunjukkan bahwa setiap daerah memiliki perbedaan dengan wilayah lainnya baik kehidupan penduduknya maupun kondisi alamnya.

Perbedaan tersebut dapat dilihat dari kebiasaan dan budaya penduduknya, keadaan iklimnya, tanah, perairan, tumbuh-tumbuhan, dan alam lingkungan secara keseluruhan. Artinya, diferensiasi area berhubungan dengan perbedaan corak antarwilayah di permukaan bumi, dengan corak tertentu yang dapat dibedakan dengan wilayah lain sebagai region.

Dengan adanya diferensiasi area akan mendorong interaksi antartempat dalam bentuk mobilisasi penduduk dan pertukaran barang atau jasa.

10. Konsep Keterkaitan Ruangan

Keterkaitan ruangan atau asosiasi keruangan menunjukkan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain di suatu tempat atau mangan, baik yang menyangkut fenomena alam dan tumbuhan, maupun sosial. Perbedaan potensi wilayah mendorong terjadinya interaksi antarwilayah berupa pertukaran barang, manusia, ataupun budaya.

Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau adanya saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya. Contohnya jika dikaji melalui peta, terdapat konservasi spasial (keterkaitan wilayah) antara wilayah A, B, C, dan D.

Baca Juga : 30 Pengertian Geografi Menurut Para Ahli

Sekian pembahasan mengenai konsep geografi dari Synaoo.com. Semoga konsep esensial ilmu geografi yang diberikan dapat bermanfaat.

Terimakasih.

"Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia"

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Kategori